Sistem Informasi Penelusuran Perkara
MAHKAMAH SYAR'IYAH BANDA ACEH
INFORMASI DETAIL PERKARA



Nomor Perkara Penuntut Umum Terdakwa Status Perkara
2/JN/2024/MS.Bna Sri Wahyuni, S.H. Rahmi Binti Alm. Iskandar Minutasi
Tanggal Pendaftaran Rabu, 06 Mar. 2024
Klasifikasi Perkara Khalwat
Nomor Perkara 2/JN/2024/MS.Bna
Tanggal Surat Pelimpahan Kamis, 28 Mar. 2024
Nomor Surat Pelimpahan B/591/L.1.10/Eku.2/02/2024
Penuntut Umum
NoNama
1Sri Wahyuni, S.H.
Terdakwa
NoNama
1Rahmi Binti Alm. Iskandar
Penasihat Hukum Terdakwa
Dakwaan

            SURAT DAKWAAN

                                                        Nomor Register perkara : PDM-07/BNA/02/2024

  1. Identitas lengkap terdakwa ;

Nama lengkap                                         : Rahmi Binti Alm. Iskandar

Tempat lahir                                             : Piyeung Kuweu

Umur/Tanggal lahir                              : 24 tahun, 26 September 1999

Jenis kelamin                                           : Perempuan 

Kebangsaan/kewarganegaraan        : Indonesia

Tempat tinggal                                        : Gampong Piyeung Kuweu Desa  Kuweu  Kec. Montasik

  Kab. Aceh Besar.Agama                      : Islam

Pekerjaan                                                  : Wiraswasta

Pendidikan                                                : SMK (Tamat)

  1. Penahanan            

Penyidik Polri                                          : 14 Januari 2024   s/d  02 Februari 2024                   

Perpanjangan PU                                    : 03 Februari 2024  s/d  03 Maret 2024

Penuntut Umum                                      : 26 Februari 2024 s/d 11 Maret 2024

  1. Dakwaan

PERTAMA

Bahwa terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar secara bersama-sama dengan saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin (berkas perkara terpisah), pada hari Sabtu tanggal 13 Januari 2024, sekira pukul 00.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2024, bertempat dihalaman parkiran Rumah Sakit Zainoel Abidin di jl.Tgk.H.M. Daud Beureueh Gampong Bandar Baru Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Banda Aceh, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “yang dengan sengaja melakukan Jarimah Khalwat”,  adapun perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut;

       Berawal pada hari Jum’at  tanggal  12 Januari 2024, sekira pukul 15.30 Wib, terdakwa  Rahmi Binti alm. Iskandar, menerima telpon dari saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin (split) lalu keduanya buat janji untuk bertemu, dan setelah saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin dari Kota Langsa langsung menjemput terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar dirumah kost teman terdakwa di Desa Lampoh Keude Kec. Kuta Baro Kab. Aceh Besar, lalu saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin dengan mengemudikan mobil yang telah direntalnya, membawa terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar, berjalan-jalan ke Laweung lanjut sampai ke Lhoknga, setelah itu terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar bersama saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin sepakat untuk mampir dirumah makan Desa Laweung , karena hari sudah larut malam, dan terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar tidak berani untuk pulang kerumah kostnya, sekira pukul 11.30 Wib,  saksi Jamaluddin Bin ABuy Bakar Nurdin bersama terdakwa mencari tempat yang sepi dan gelap supaya tidak ada orang yang melihat, lalu terdakwa  bersama saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar sepakat memutuskan untuk memarkirkan mobil rental tersebut di ruangan IGD lama di halaman parkiran Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin,  yang beralamat di jl.Tgk.H.M. Daud Beureueh Gampong Bandar Baru Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh, yang suasananya pada malam itu sepi dan gelap , setelah memarkirkan mobil, saksi mematikan mesin mobil supaya tidak ada yang melihat, lalu saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin bersama dengan terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar, berduaan didalam mobil yang mesinnya dimatikan, serta suasana parkiran di IGD RSU dalam keaadan sepi dan gelap karena sudah pukul 11.30 wib, dan keduanya pun bukan mahram atau suami isteri yang sah, dan keduanya berada didalam mobil dimalam hari berduaan ditempat yang sepi dan gelap didalam mobil tersebut dari pukul 11.30 wib sampai pukul 00.30 wib.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 23 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

ATAU

KEDUA

Bahwa terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar secara bersama-sama dengan saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin, (berkas perkara terpisah), pada hari Sabtu tanggal 13 Januari 2024, sekira pukul 00.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2024, bertempat dihalaman parkiran Rumah Sakit Zainoel Abidin di jl.Tgk.H.M. Daud Beureueh Gampong Bandar Baru Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Banda Aceh, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang dengan sengaja melakukan Jarimah Ikhtilath”,  adapun perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut;

Berawal pada hari Jum’at  tanggal  12 Januari 2024, sekira pukul 15.30 Wib, terdakwa  Rahmi Binti alm. Iskandar, menerima telpon dari saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin (split) lalu keduanya buat janji untuk bertemu, dan setelah saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin dari Kota Langsa langsung menjemput terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar dirumah kost teman terdakwa di Desa Lampoh Keude Kec. Kuta Baro Kab. Aceh Besar, lalu saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin dengan mengemudikan mobil yang telah direntalnya, membawa terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar, berjalan-jalan ke Laweung lanjut sampai ke Lhoknga, dengan menggunakan mobil rental tersebut,  setelah itu saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin bersama terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar, mampir dirumah makan Desa Laweung , karena hari sudah larut malam, dan terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar tidak berani untuk pulang kerumah kostnya, sekira pukul 11.30 Wib, keduanyapun sepakat untuk memarkirkan mobil rental tersebut di halaman ruang IGD lama di halaman parkiran Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin,  yang beralamat di jl.Tgk.H.M. Daud Beureueh Gampong Bandar Baru Kec. Kuta Alam Kota Banda Aceh, lalau saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar mematikan mesin mobilnya syupaya tidak da orang lain yang melihatnya, saat sedang parkir,  saksi Jamaluddin Bin Abu Barkar Nurdin merokok diluar , kemudian masuk kedalam mobil dan duduk dibangku belakang, lalu memerintahkan terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar yang duduk dibangku depan samping supir untuk pindah ke bangku duduk belakang, lalu keduanyapun duduk bersama dibangku belakang supir lalu saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin dan terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar saling berciuman dan saling berpelukan mesra, saling meraba-raba anggota tubuh kemaluan masing-masing, lalu dengan penuh nafsu birahi terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar membuka pakaian yang dikenakannya, dengan tubuh yang bugil tidak berbusana terdakwa Rahmi Binti alm.Iskandar berpindah ke kursi jok belakang dibagasi mobil dan berbaring dikursi tersebut dengan tidur terlentang, dan saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar pun menyusul ke jok belakang mobil lalu dengan penuh nafsu birahi saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin membuka celana panjang dan menurunkan celana dalamnya sampai kebawah lututnya lalu keduanyapun melakukan hubungan layaknya suami isteri, adapun hubunga keduanya hanya sebatas pacaran.

Bahwa sekira pukul 00.30 wib, saksi Yopi Irwandah bersama saksi Rizki Zainal Alwi yang bertugas sebagai security pengamanan dilingkungan Rumah Sakit Zainoel Abidin, saat melakukan pengamanan diarea Rumah Sakit Zaionel Abdin, keduanya melihat  mobil terparkir dalam keadaan berbeda arah dengan mobil terparkir lainnya di IGD lama yang suasananya gelap, dikuatirkan takut ada pasien rumah sakit jiwa yang berkeliaran dan dapat mencelakai sehingga saksi-saksi mendekati mobil tersebut, dan saat dilihat dengan senter ternyata saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar Nurdin berada didalam mobil tidak mengenakan baju bertelanjang dada, saat ditanya sedang ngapain, saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar menjawab sedang menunggu keluarga yang sedang sakit, lalu saksi-saksi melihat ada sendal wanita wana pink dibawah kaki saksi Jamaluddin Bin Abu Bakar, saksi-saksi merasa curiga, lalu memeriksa dengan center ke jok belakang mobil , ternyata setelah dibuka pintu belakang mobil, saksi-saksi melihat terdakwa Rahmi Binti alm. Iskandar dalam keadaan telanjang tanpa busana berada dijok belakang mobil rental tersebut dengan posisi meringkuk bersembunyi, selanjutnya keduapun dibawa ke petugas Satpol PP dan WH Aceh guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 25 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

Pihak Dipublikasikan Ya